Minggu, 20 Desember 2015

TEKNOLOGI INFORMASI KOMPUTER (TIK) BAGI ANAK USIA DINI



Tidak bisa kita pungkiri  bahwa dalam segala bidang  TIK sudah menjadi kebutuhan pokok pada kehidupan kita. Termasuk dalam dunia pendidikan. TIK memiliki peran penting dalam sarana dan prasarana pembelajaran. Tujuan pembelajaran TIK pada anak usia dini adalah mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk memudahkan anak usia dini dalam membantu proses belajar dengan cara yang menyenangkan, kreatif, imaginative dengan memakai TIK sebagai sumber belajar, seperti CD interaktif yang kini semakin banyak berkembang dalam modifikasi isi dari pembelajarannya. Contohnya : belajar berhitung, belajar membaca, mengenal huruf, mengenal warna, geometri, bentuk, juga mengenal lingkungan,binatang dan tumbuh-tumbuhan serta lain-lainnya. Ada pula games-games yang menyenangkan anak-anak tetapi juga syarat dengan pembelajaran seperti puzzle huruf. Sehingga yang tanpa disadari anak, mereka belajar banyak mengenal kosakata dalam bahasa inggris. Tau bagaimana berhitung. Yang pada masa sekarang ini banyak orang tua memaksakan anak belajar tanpa memikirkan kebutuhan dan hak dalam dunia anak yaitu bermain. Dengan adanya sarana dan prasarana TIK sebagai sumber belajar menjadikan pembelajaran menjadi lebih atraktif juga kreatif. Membuat anak menjadi lebih tertantang untuk bermain sambil belajar.
Anak-anak usia dini sangat cepat dan mudah sekali belajar seraya bermain, yang terkadang kita sebagai orang tua atau  juga sebagai pendidik anak usia dini. Tidak boleh melupakan pengawasaan dalam pembelajaran yang menggunakan sumber belajar TIK. Agar anak-anak tidak jauh melenceng dari pengenalan pembelajaran yang kita harapkan pada tujuan semula menjadikan TIK sebagai sumber belajar yang cocok dan pantas bagi anak usia dini. Karena sebagai mana kita tau. selain TIK memiliki dampak positif dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam belajar, juga memiliki dampak negative jika kita kurang ataupun lengah terhadap pengawasan dalam pembelajaran yang menggunakan TIK. Oleh karena itu hendaknya segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan pembelajaran TIK, anak perlu pengawasan dan pembelajaran yang seimbang dengan jiwa dan kebutuhan pembelajaran, sehingga anak ataupun peserta didik tidak salah menggunakan pemanfaatan perkembangan teknologi pembelajaran.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam mengenalkan teknologi komputer
Dalam pembelajaran anak usia dini, kita perlu tahu kegiatan komputer apa saja yang sesuai untuk anak usia dini. Anak usia dini memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi dan ego yang luar biasa. Pembelajaran berbasis TIK ini sangat efektif untuk membangkitkan motivasi dan rasa keingintahuan anak yang tinggi. Akan tetapi, banyak orangtua yang ketakutan apabila rasa keingintahuan anaknya itu malah menjerumuskan anaknya ke jalan yang tidak benar sehingga ketakutan itu akan membuat orangtua lebih bersifat protektif terhadap anaknya bahkan sampai ada yang mengekang anaknya. Padahal sikap seperti ini justru bukan merupakan sikap yang efektif, karena kebanyakan anak-anak akan kehilangan kepercayaan dirinya dan menjadi minder terhadap dunia luar. Rasa keingintahuan anak yang tinggi itu memang harus dikontrol dengan ekstra tinggi, tetapi bukan dengan cara itu untuk membuat anak tidak terjerumus. Seharusnya para orangtua juga bersedia terlibat untuk belajar teknologi informasi, agar dapat membantu anak-anak mereka bersiap menggunakaan teknologi informasi yang sesuai dengan usia mereka.
Banyak orang berpendapat bahwa pembelajaran yang berbasis pada TIK ini kurang baik bagi pelajar, apalagi pelajar yang masih dibawah umur. Namun, banyak yang membuktian bahwa pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu para pendidik, maupun peserta didiknya. Harus kita ketahui bahwa tujuan pembelajaran TIK pada anak usia dini adalah mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi termasuk didalamnya pengenalan terhadap komputer. Pada tahap PAUD, anak masih dalam batas mengenalkan komputer, bagian dan fungsi komputer itu sendiri, menggunakan komputer dengan benar; seperti cara menghidupkan dan mematikan komputer, tertib menggunakan komputer. Pembelajaran ini menurut saya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak usia dini seperti perkembangan kognitif, afektif, maupun sosial-emosional.
1.      Perkembangan kognitif.
Dengan adanya pembelajaran ini, anak dapat belajar berhitung menggunakan aplikasi kalkulator yang ada pada komputer, mengenal bentuk geometri, mewarna, menggambar pemandangan yang disukai, mengelompokkan benda-benda yang sejenis, membuat cerita sederhana atau membuat kartu ucapan untuk teman atau orang-orang yang disayangi. Semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada komputer.
2.      Perkembangan afektif.
Misalnya : Suatu program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan.
3.      Perkembangan soaial-emosional.
Aspek yang lain yang dapat digali dalam pembelajaran komputer adalah bagimana ia berinteraksi dengan teman, latihan berbagi, bekerja sama. Hal ini bisa dilakukan oleh guru untuk mengkondisikan pembelajaran komputer secara bergantian, atau berkelompok untuk materi-materi yang membutuhkan problem solving.

SUMBER :

HAKEKAT SUMBER BELAJAR DI TAMAN KANAK-KANAK

Sumber belajar pada hakekatnya bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi yang sesuai dengan karakteristik anak. Untuk itu sangat beragam dan bervareasi baik dalam  hal kemampuan, sikap serta minatnya. Oleh sebab itu sumber belajar bagi anak TK sangat menentukan keberhasilan anak. Dengan sumber belajar anak dapat menjelajahi sumber pengalaman belajarnya, sehingga anak termotivasi dan mendapatkan kemudahan dalam kegiatan belajarnya. Belajr bagi anak TK tidak di rasakan sebagai beban tetapi menjadi bermain yang menyenangkan dan tidak membosankan. Sumber belajar dapat menjadikan pembelajaran berlangsung secara optimal dan efektif, apabila sang guru kreatif merancang pemanfaatan dari berbagai sumber belajar tersebut.
Karakteristik sumber belajar yaitu :
·      Bisa di jadikan sebagai bahan untuk di pelajari atau memberikan informasi dan pengetahuan tentang suatu hal.
·            Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
·         Pada prinsipnya, bahan ajar yang dipandang cocok bagi anak TK adalah yang sederhana, konkret, sesuai dengan dunia kehidupan anak terkait dengan situasi pengalaman langsung,atraktif dan berwarna,mengundang rasa ingin tahu anak, bermanfaat dan terkait dengan kegiatan bermain anak.
Ketersediaan sumber belajar merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh guru. Namun guru harus kreatif mengenal berbagai sumber belajar sehingga dapat bermanfaat dalam menunjang proses pembelajaran anak.
Secara umum dilihat dari segi pengembangannya, belajar itu dapat di bedakan menjadi 2 macam/sumber jenis:
  1. Sumber belajar yang di rencanakan/dirancang (by design) yaitu adalah segala sumber belajar yang secara sengaja dirancang atau di design untuk kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran tertentu atau semua sumber belajar yang secara khusus telah di kembangkan untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
  2. Sumber belajar yang di manfaatkan atau di gunakan (by utilization) adalah sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pembelajaran atau sumber belajar yang tidak secara khusus di didesain untuk keperluan pendidikan, namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar. Contoh pasar, toko.
Museum, tokoh masyarakat dan sebagainya yang ada di lingkungan kita. Menurut AECT (Association For Educational Communication And Technology) membagi sumber belajar dalam enam jenis, yaitu :
1.      Pesan (message)
Maksudnya segala informasi yang harus di salurkan oleh komponen yang lain yang berbentuk ide, fakta, pengertian dan data. Misal bahan ajar yang terdapat di kurikulum TK. Yang di maksud komponen lain yaitu guru.
2.      Orang
Yaitu orang yang bertindak sebagai penyimpan dalam penyalur pengolah dan pengkaji pesan. Misal guru mendatangkan para ahli untuk menyampaikan pesan seperti dokter menceritakan cara mengobati pasien di Puskesmas.
3.      Bahan
Yaitu barang-barang yang lazim di sebut media/perangkat lunak (software) yang biasanya berisikan pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan, bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian.
4.      Peralatan (device)
Yaitu sesuatu yang disebut media/hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misal radio.
5.      Teknik/metode
Yaitu prosedur yang disisipkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Contoh guru mendemonstrasikan (memberi contoh) mengenai bagaimana cara memegang bola tangan yang tepat.
6.      Lingkungan/setting
Maksudnya situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau di sampaikan dan di terima oleh pelajar. Seperti ruangan kelas, perpustakaan, kebun binatang, rumah dan sebagainya.
Adapun media pembelajaran dapat di kelompokkan menjadi 3 bagian antara lain:
7.      Media visual
Adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan pemirsa/media yang hanya dapat di lihat, seperti:
-          Gambar diam (gambar manusia, binatan dan sebagainya)
-          Media grafis adalah media pandang dua dimensi (gambar dan tulisan) menggunakan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang)
-          Media model adalah media tiga dimensi, tiruan dari beberapa objek nyata seperti objek terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal dan  yang jarang di temukan atau terlalu rumit dibawa kedalam kelas.
-          Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsug (direct experience) kepada anak, seperti mata uang, tumbuhan, binatang yang tidak berbahaya.
8.      Media audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsan pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak untuk memahami/mepelajari isi tema, seperti kaset suara/radio.
9.      Media audiovisual
Media ini bisa disebut media pandang dengar, dengan menggunakan media ini makan penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal dan peran guru beralih menjadi fasilitator belajar saja. Misal televisi/video pendidikan dan sebagainya.

Jenis-jenis sumber belajar di TK
a)      Tempat sumber belajar alamiah
Sumber belajar dapat berupa tempat yang sebenarnya,kantor pos,kantor polisi,pemadam kebakaran,sawah,peternakan,hutan,perkapalan,lapangan udara,dsb. Tempat-tempat itu member I informasi secara langsung dan alamiah. Anak dapat mengadakan tanya jawab sendiri di tempat tersebut dan juga dapat mengamati sendiri serta berpraktek langsung.
b)      Perpustakaan sebagai sumber belajar
Sumber belajar yang di himpun di perpustakaan merupakan khasanah yang lengkap. Berbagai ensiklopedi,buku-buku berisi tema-tema dan segala bahan pelajaran dapat di kumpulkan dan di tata rapi di ruang perpustakaan. Perpustakaan merupakan jantung sekolah karena kemajuan sekolah sangat di tentukan oleh perpustakaan. Karena itu guru dapat mengembangkan diri di perpustakaan.
Contonya; kalau kita membicarakan tentang globalisasi,maka guru yang banyak membaca akan memahami masalah globalisasi dan tidak akan mendapat kesulitan di bandingkan dengan guru yang tidak pernah membaca mengenia hal tersebut.
c)      Nara sumber belajar.
Para tokoh dan pakar merupakan narasumber  yang dapat memberikan informasi tangan pertama. Lansung dan benar. Kadang-kadang ada pula orang tua murid yang bersedia membantu memberikan keterangan lansung,yang bermanfaat untuk memperkaya kemampuan murid dalam berbagai aspek perkembangan.
d)     Media cetak
Yang termasuk media cetak adalah bahan cetak,buku,majalah,tabloid,dsb. Gambar-gambar yang ekspresif dapat memberikan kesempatan anak untuk bernalar dan mengungkapkan pikirannya dengan menggunakan kosakata yang semakin canggih. Media ini berperan sekali apalagi dengan adanya pengaruh televisi yang dapat meningkatkan pengetahuan anak sehingga mencapai tingkat yang tidak terduga.
e)      Alat peraga.
Alat peraga adalah semua alat yang digunakan oleh guru untuk menerangkan atau memperagakan pelajaran didalam proses belajar-mengajar. Namun harus dibedakan antaraa alat peraga guru dan alat permainan yang di mainkan oleh anak. Pada alat permainan, anak aktif mengadakan eksplorasi walaupun tidak menutup kemungkinan ia menggunakannya untuk bermain.
f)       Sumber belajar yang dikunjungi oleh anak: karyawisata
Di tempat yang mereka kunjungi ini, anak mengamati keadaan yang sebenarnya. Tidak jarang anak diberi kesempatan untuk memegang dan mencoba beberapa tugas yang aman bagi anak.
g)      Ruang sumber belajar bagi anak
Di sekolah lebih teratur administrasinya, pimpinan sekolah berusaha untuk memiliki ruang khusu untuk semua peralatan sekolah. Semua staf pengajar dilatih untuk menggunakan semua media pengajaran dengan sebaik-baiknya yang ada di dalam ruang sumber belajar. Ruang tersebut dengan sendirinya harus ditata rapi dengan rak-rak maupun lemari yang dapat dikunci untuk menyimpan barang yang berharga. Peralatan yang ada di ruang sumber merupakan barometer yang dapat mengukur seberapa kaya ide yang dapat dikembangkan oleh guru karena program yang didukung dengan peralatan yang tepat dalam proses pembelajaran akan memperkaya anak. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa peran guru dalam hal penggunanaan dan cara memperkaya anak tetap merupakan hal yang paling utama ( Kostelnik, 1993).

Sumber belajar merupakan bagian yang tak terpisahkan lagi kegiatan belajar anak dan sangat membantu dalam aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, sosial, bahasa, motorik, afeksi, moral dan sebagainya yang merupakan suatu sistem proses pembelajaran. Dimana system itu adalah sekumpulan komponen dimana antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berhubungan, saling ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan. Contoh tubuh kita yang terdiri dari kepala, tangan, kaki dan sebagainya. Tiap komponen memiliki fungsi tersendiri. Demikian pula halnya dalam konsep pembelajaran anak TK sebagai suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakekatnya saling berkaitan, saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan.
Komponen atau unsur yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari anak sebagai masukan atau input proses (kegiatan pembelajaran) dan hasil belajar anak sebagai keluaran atau output.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran di TK memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak. Dengan tersedianya sumber belajar memungkinkan tumbuhnya budaya belajar anak secara mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan di kemudian hari serta menciptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya. Namun penyajian sumber belajar untuk anak TK harus nyata dan sederhana agar dapat membantu pengembangan kemampuan berfikir anak dan sesuai dengan taraf kemampuannya.
Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK, antara lain:
  1. Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan dsb yang semuanya dapat menambah pengetahuan anak. Dalam hal ini sumber belajar menfasilitasi anak untuk menyalurkan keingintahuannya yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
  2. Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa, caranya dengan berbicara dan berkomunikasi dengan nara sumber atau guru yang dapat mengembangkan pandangan anak dalam berbagai aspek kehidupan.
  3. Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. Hal ini bisa menggunakan alat permainan sebagai sumber belajar sehingga dapat memotivasi anak untuk melakukan kegiatan yang jelas dan menggunakan panca indranya secara aktif, contoh, kepingan puzzle.
  4. Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak meningkat. Sumber belajar yang beragam dan bervariasi akan menimbulkan rasa keterkaitan anak terhadap bahan ajar yang akan diberikan. Anak bisa memilih sumber belajar mana yang paling cocok dan sesuai dengan minatnya masing-masing hal ini akan membuat suasana pembelajaran terasa lebih dinamis mengingat siswa semangat untuk belajar.
  5. Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
  6. Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar yaitu selain mendengarkan uraian dari guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain-lain.
`     Alat permainan adalah sumber belajar yang digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya. Semua alat yang dapat dimainkan anak digolongkan sebagai alat permainan. Contohnya: biji-bijian. Dengan bahan tersebut anak dapat mengihitung atau memperlakukan biji tersebut sebagai orang.



DAFTAR PUSTAKA

Azar Arsyad. (1997). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Eliyawati, Cucu. 2008. Media Dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Monotolalu. 2008. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1991). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.